Saat ini, virus tersebut sudah tersebar di berbagai penjuru negara, termasuk Indonesia. Sekarang ini, di Indonesia memili pasien yang terkena COVID-19 sekitar 35.000 lebih, yang meninggal sekitar 2.000 dan sembuh sekitar 12.000, guna menghindari adanya berita simpang siur terkait penularan virus corona ini, pemerintah menyiapkan akses secara online yang dapat dilihat oleh masyarakat melalui situs resminya di http://corona.go.id. Dari situs tersebut dapat dilihat data pantauan covid-19. Saat ini, masyarakat Indonesia masih melawan virus corona hingga saat ini, begitupun di negara-negara lain. Setiap hari pasien selalu bertambah sehingga pemerintah menjadi turun tangan untuk menangani masyarakat untuk memakai masker selalu berpergian dan selalu rajin mencuci tangan sebelum atau sesudah melakukan sesuatu sera melakukan social distancing.
Mengantisipasi dan mengurangi jumlah penderita virus corona di Indonesia sudah dilakukan di seluruh daerah. Diantaranya dengan memberikan kebijakan membatasi aktifitas keluar rumah, kegiatan sekolah dirumahkan, bekerja dari rumah (work from home), bahkan kegiatan beribadah pun dirumahkan. Hal ini sudah menjadi kebijakan pemerintah berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang sudah dianalisa dengan maksimal tentunya (Putri Z. F., 2016). Ini memiliki dampak positif dan negatif dimata masyarakat besar dan kecil di dalam masyarakat kecil, salah satu dampak negatif adalah masyarakat kecil jika melaksanakan physical distancing dapat berakibat fatal bagi kehidupan keluarga karena hasil pemasukannya hanya berasal dari aktivitas luar rumahnya berbeda dengan masyarakat pekerja kantoran maupun pejabat negara yang ekonominya tetap stabil seperti biasanya.
Work from home (bekerja dari rumah)ini kemudian memberikan begitu banyakpengaruh dalam berbagai sektor. Salah satu sektor yang terdampak dan begitu terasa adalah sektor ekonomi masyarakat. Hal inimenjadi merupakan isu terkini dan oleh karena itu penulis berinisiatif meniliti dan mencoba mencari pembuatan disinfektan (antiseptik) berbahan alami, ramah lingkungan, serta tidak menggunakan banyak biaya guna untuk mengurangi penularan covid-19.
Bahan yang digunakan adalah daun sirih dikarenakan daun sirih memiliki khasiat sebagai antisariawan, antibatuk, astringent, dan antiseptik serta kandungan-kandungan yang berisi saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri. (Muhlisin, 2019) Adapun bahan kedua kami yakni jeruk nipis Manfaat
jeruk nipis lainnya juga dapat melancarkan pencernaan, mengurangi risiko penyakit jantung dan
diabetes, mengatasi gangguan pernafasan dan radang sendi, dan sebagai obat alami pereda batuk
serta bisa menjadi suatu antiseptik yang mungkin tidak diketahui banyak orang (Putri N. H.,
SehatQ, 2019).
Bahan yang digunakan untuk membuat desinfektan dengan bahan alami ini hanya dengan menggunakan bahan-bahan sederhana yang berupa daun sirih dan jeruk nipis yang bisa kita temukan dipasar maupun di perkebunan.
Jeruk Nipis
Kandungan nutrisi jeruk nipislah yang memberikan buah ini berbagai manfaatnya. Dalam satu buah jeruk nipis berukuran sedang (seberat sekitar 60 gram), terkandung vitamin C yang bisa memenuhi 22% kebutuhan harian tubuh serta nutrisi lainya (Ismi, 2016), seperti Kalori: 20 gram, Karbohidrat: 7 gram, Protein: 0,5 gram, Lemak: 0,1 gram, Serat: 1,9 gram, Zat besi: 2% dari kebutuhan harian tubuh, Kalsium: 2% dari kebutuhan harian tubuh, Vitamin B6: 2% dari kebutuhan harian tubuh, Thiamin: 2% dari kebutuhan harian tubuh, Kalium: 1%
Kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam jeruk nipis adalah limonene, linalil, lonalol, terpen, terpinol, sorbitol, saponin, dan flavonoid.16 Aktivitas antimikroba jeruk nipis efektif dalam membunuh bakteri gram positif dan gram negatif, seperti Candida albicans. Onyeagba et al., juga mempelajari efek antimikroba dari bawang putih, jahe (Zingber officinale Roscoe) dan jeruk nipis pada bakteri Staphylococcus aureus., Bacillus sp., Escherichia coli dan Salmonella Rafi, juga mengamati efek antimikroba dari jeruk nipis dalam menghambat beberapa mikroorganisme seperti Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumonia, Pseudomonas (Ismi, 2016).
Daun Sirih
Dari kebutuhan harian tubuh daun sirih tergolong sebagai tanaman yang mengandung banyak air. Sekitar 85-90% daun sirih terdiri dari air. Karena itulah daun sirih juga rendah kalori dan rendah lemak. Per 100 gram daun sirih hanya mengandung 44 kalori dan 0,4-1% lemak. Selain itu, kandungan daun sirih lainnya adalah Protein sebanyak 3 persen per 100 gram, Iodin 3,4 mcg per 100 gram, Sodium 1,1-4,6% per 100 gram, Vitamin A: 1,9-2,9 mg per 100 gram, Vitamin B1: 13-70 mcg per 100 gram, Vitamin B2: 1,9-30 mcg per 100 gram, Asam nikotinat: 0,63-0,89 mg per 100 gram (Etika, 2020).